Senin, 18 Januari 2021

CATATAN HARI INI

BANJIR




 Hampir disetiap musim penghujan wilayah sekitar rumahku dengan intensites curah hujan yang sangat tinggi dan selokan depan rumah yang tidak bisa menampung debit air yang banyak bercampur sampah limbah rumah tangga, selalu menyisakan cerita yang sama dari tahun ketahun. Bahkan sudah menjadi langganan dan kebiasaan pasti akan mendapati luapan air dan sampah limbah rumah tangga yang menggenangi ruas jalan raya. Bahkan sampai mengganggu pengguna jalan yang melintas baik dari arah timur yakni Trenggalek kota maupun dari arah barat yakni dari daerah Pule, Dongko, Panggul dan Pacitan. Karena mulai pertama saya tinggal dirumah ini, disetiap musim penghujan pasti akan saya dapati banjir disekitaran jalan raya depan rumah saya. 

Nyesek campur marah dalam hati karena setiap ada luapan air dijalan raya pasti bercampur dengan limbah rumah tangga yang ikut terbawa air, bahkan kandang kalau airnya surut sampah-sampah limbah rumah tangga itu mengonggok dijalan raya tepat didepan rumah yang menyebabkan bau tidak sedap dan merusak pemandangan jika itu tidak segera dibersihkan.

Sebenarnya jika musim kemarau tiba, inisiatif warga sekitar untuk bersih-bersih selokan dan sekitarnya selalu rutin dilakukan, bahkan sampai membuat bener larangan membuang sampah diselokan, namun kendati demikian jika musim penghujan datang sudah dipastikan banjir tetap melanda.

Saya yakin penyebab utamanya kesadaran untuk tidak membuang sampah diselokan sangatlah minim, padahal sudah banyak peringatan pelarangan membuang sampah diselokan.Terutama selokan dari daerah atas dan yang kebagihan sampah yang berada didaerah rendah. Dan yang membuat miris, air banjir yang mengalir dari selokan kemudian dialirkan kesawah penuh dengan sampah yang nota bene sampahnya berupa pospak (popok habis pakai) yang tidak bisa terurai bahkan menjadi mengembang karena penuh air (bisa terbayang joroknya) belum lagi sisa-sisa makanan dan minuman yang berupa wadah ataupun botol.

Harapan terbesarku sadarlah wahai pembuang sampah ke selokan ubahlah sikapmu untuk tidak lagi membuang sampah diselokan, lihat yang jadi korban tidak hanya lingkungan tetapi juga para pengguna jalan karena sampah-sampah mengonggok dijalan. Buanglah sampah pada tempatnya atau kalau sampah itu bisa didaur ulang kumpulkan dan jual atau kasihkan kepada pemulung biar bermanfaat. Harapan kedua semoga dinas PU segera membongkar selokan yang kecil ini diganti dengan pipa gorong-gorong yang besar agar jika curah hujan tinggi debet air selokan tidak meluap kejalan raya. Mengapa kami berharap ke dinas PU yang memeperbaiki karena depan rumah termasuk jalan Nasional bukan jalan Kabupaten jadinya perbaikan  akan ditangani oleh dinas PU pusat. 

Inilah catatanku hari ini disela-sela WFH, momong anak dan melakukan jualan online.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Lisence by Mohib Asrori | Copright | 2020